Cinta Segi Empat

Sebuah jalan hidup kadang penuh liku dan rintangan selalu menghantui disetiap langkah. Begitupun dengan kisah cinta. Saat kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit menemukan jawabannya kita justru akan terperangkap tuk tetap memegang semua pilihan itu terus tanpa mau melepaskan yang lain. Masalah yang timbul itu adalah dimana saat kita bertekad tuk ingin setia pada satu pasangan dan memulai lembaran baru yang lebih baik setelah melewati masa suram dan cerita pedih di masa lalu, dan kemudian muncul yang disebut godaan. Dan godaan ini lah yang akan menjadi rintangan. Rintangan hidup tak selamanya hal yang tidak menyenangkan. Bahkan hal yang menyenangkan pun bisa dikategorikan rintangan.

Saat kita sudah berlabuh di dermaga hati tiba-tiba kita dihadapkan sebuah cuplikan keindahan masa lalu walaupun sebenarnya masa lalu itu justru sudah memberikan jejak yang buruk di barisan kisah kita.

Mantan kekasih kembali mengusik hati, walaupun sebenarnya rasa sayang kita sudah tertumpahkan pada pelabuhan kita  tapi secuil atau mungkin sebagian dari hati kita masih ada sedikit ruang menyimpannya. Dan tentu saja yang tersimpan adalah kenangan indah yang justru mengaburkan sesuatu yang buruk atau sakitnya saat terhempas dari harapan di masa lalu.

Di lain sisi hati kita masih ada kerinduan akan sosok yang mungkin sudah lama menjadi teman dan tempat berbagi dan itu sulit untuk dihapuskan walaupun sekarang kita sudah memiliki gantinya. Tapi saat kita merasa kurang nyaman atau tidak menemukan yang kita harapkan dari pasangan baru kita, kita akan kembali dituntun untuk mengingat dan mengingat hal indah bersama sang mantan.

Seribu satu cara kita mencoba menghilangkan rasa sayang atau harapan kembali pada mantan saat kita sadar kita sudah berlabuh di hati yang baru. Dan pastinya kita tidak ingin menyakiti hati yang baru ini apabila nanti dia tahu kita masih memberikan ruang dihati kita untuk menyimpan memory bersama mantan.

Mungkin keintiman atau intensitas pertemuan bersama pasangan itu harus terus dijalin dan dijaga dan sebisa mungkin jangan beri celah waktu untuk kita mengosongkan pikiran yang akhirnya kita akan kembali dimasuki fantasi masa lalu yang semu. Biarkan waktu kita tersita hanya untuk pasangan kita.

Setelah kita kembali fokus pada pasangan kita dan kembali menjalani hari tanpa ada rasa merindukan mantan kita akan dihadapkan kembali dengan rintangan. Dimana akan hadir sosok yang disebut orang ketiga, yaitu orang yang hadir disaat kita merasa ada hal yang tidak nyaman dipasangan kita dan hal yaman itu ternyata ada di orang ketiga.

Disitulah akan timbul yang namanya complicated atau kerumitan cara berpikir untuk memilih, kita akan memilih nyaman dan menyakiti hati seseorang atau kita memilih tetap diam dan mencari cara membuat kita nyaman walaupun kadang kita justru akan kembali ke persoalan pertama yaitu “rindu mantan” .

Persoalan seperti ini biasanya akan kembali dipertanyakan kepada komitmen kita terhadap pasangan. Dan sebenarnya apa yang kita cari untuk menjalin hubungan kita agar terasa nyaman ? solusinya adalah komunikasi.

Intensitas pertemuan yang tinggi memang akan membuat kita selalu berkomunikasi kepada pasangan, entah itu hal yang ringan sampai pada sesuatu yang berat seperti beban hidup contohnya atau masalah dalam diri kita.

Komunikasi sebenarnya bukan sekedar berbicara, ngobrol ataupun bercerita tentang diri kita saja. Tapi harus lebih dari itu agar kita bisa semakin baik menjalin hubungan. Yaitu kita harus bisa mengutarakan hal yang kita inginkan dari pasangan ataupun sebaliknya agar nanti kita bisa tahu hal apa yang membuat kita nyaman dan tidak nyaman. Agar semua bisa intropeksi diri menuju diri yang lebih baik dan bisa menutupi kekurangan masing-masing.

Dan ingat hubungan yang baik adalah hubungan yang memiliki visi dan misi yang sama untuk di masa depan dan juga memiliki rasa saling memiliki yang tinggi.