sakithatikarenacinta

 

AKHIR RASA INI

Malam  yang sepi ini menemani aku dalam melarutkan seluruh rasa yang mungkin tlah lama tak terungkap. Ada banyak rasa tlah tercipta dalam iringan waktu yang sudah terlewati, hampir tiga tahun rasa itu berjalan tak pernah sedikitpun untuk menjedanya. Mungkin ada puluhan bahkan ratusan rasa tertumpuk yang selalu tertahan hanya di tenggorokan saja tanpa mampu tuk keluar. Ada rasa yang berbeda aku menjalani hubungan ini, rasa canggung, rasa takut, dan rasa iba selalu hadir dalam setiap pertemuan. Walaupun tak pernah terucap dari mulut tapi aku mampu melihatnya. Dan mungkin aku merasakan yang sama,  rasa itu lama kelamaan ternyata sudah menyiksamu dan menjadikan hubungan ini menjadi hubungan yang hambar.

Mungkin tlah banyak dan berulang kali aku mencoba memberi bumbu2 itu agar sedikit memiliki rasa yang bisa kita kecap namun tetap semua itu justru menjadi beban dalam pikiranmu. Dan aku melihat ada rasa takut untuk mengambil keputusan dalam setiap tingkahmu. Diam dan tak pernah bersuara, dan itu sudah lama tertahan hingga semua meledak dimalam itu.

Aku disini sudah selalu siap mendengarnya, tapi semua mungkin seakan hanya retorika belaka. Hanya bahasa kiasan yang lagi-lagi tercium rasa takut itu muncul dalam ucapan-ucapanmu. Rasa takut untuk melukaiku, walaupun padahal akupun ingin merasakan kata2 itu agar aku tahu seberapa sakit derita yang sudah ditahan olehmu selama ini. Tapi semuanya membisu tertimbun dilubuk hati, yang walaupun kau sembunyikan tapi sedikit terasa aromanya olehku, dan akupun juga berusaha diam. Karena seberapa kerasnya aku membuka mulutmu kau akan tetap menutupnya.

3 tahun untuk kita mungkin tak mampu memberikan warna apapun di diary mu karena selalu yang kita tulis adalah kisah2 yang mungkin terlalu biasa dan membosankan. Walaupun ada beberapa ada catatanku yang sedikit memberikan rasa itu bergejolak namun itu hanya sekelebat saja tanpa ada hal yang menyentuh dan kembali terasa hambar.

Dan kini kau sudah memutuskan untuk beranjak dari kebosanan ini, walaupun dulu aku pernah memberikanmu kesempatan untuk beranjak tapi kamu meyakinkanku bahwa kamu tetap ingin bertahan. Tapi kini kamu sudah tak mampu menahannya dan membuatmu merasa tak peka dengan apa yang kamu rasa. Lanjutkan membaca “Akhir Rasa Ini”